Lesehan Aldan menjadi salah satu pilihan yang selalu muncul ketika tak tahu harus makan di mana. Karena selain menu yang sudah akrab di lidah, warung ini memiliki banyak cabang sehingga mudah ditemukan. Sudah seperti alfa/indomart atau salon Flaurent; setiap tikungan ada. Tak heran jika warung ini hampir tak pernah sepi pengunjung.
Lesehan Aldan merupakan salah satu rumah makan waralaba yang perkembangannya terbilang pesat. Sampai saat ini saja sudah membuka 32 cabang di Jateng dan DIY. Terdapat tujuh pilihan sambal di sini, di antaranya sambal bawang, mentah, matang, teri, korek serta sambal tempe/tahu. Untuk menu makanan utama ada ayam kampung/broiler, bebek, puyuh, lele, nila, bawal, kakap, ati ampela, telur dan tempe. Sedangkan untuk ukurannya, konsumen dipersilahkan untuk memilih sendiri lauk yang disajikan sehingga bisa disesuaikan dengan selera dan kapasitas perut masing-masing. Ada juga menu pendamping seperti jamur crispy, terong goreng crispy, udang goreng tepung dan cumi goreng tepung. Selain lauk yang beragam, Lesehan Aldan juga menyediakan pilihan sayuran seperti ca kangkung, ca jamur dan bermacam-macam sop. Harganya cukup ramah di kantong. Rata-rata lauk dibandrol dengan harga di bawah sepuluh ribu, kecuali untuk bebek dan ayam kampung. Ada juga pilihan paket lengkap dengan nasi ayam/lele plus tahu dan tempe serta es teh.
Satu lagi yang istimewa dari lesehan ini adalah porsi es tehnya yang jumbo. Jadi jangan ragu untuk iseng-iseng mencoba sambal dengan level paling pedas, karena sudah disiapkan minuman dingin melimpah yang siap meredakan panas di lidah
Pagi itu entah ke berapa kalinya saya makan di Aldan. Awalnya berencana sarapan soto setelah servis motor. Di luar dugaan ternyata antrian sudah lumayan banyak. Jadilah kita memutuskan untuk berjalan kaki untuk mencari tempat sarapan di sekitar bengkel. Lesehan Aldan sendiri sebenarnya ada di seberang bengkel tapi saat itu masih belum buka karna masih terlalu pagi (sekitar pukul 8). Setelah berjalan lumayan jauh dan tak juga menemukan tempat makan akhirnya kita kembali ke tempat semula dan menunggu Aldan buka sampai jam 10*cry*
![]() |
porsi empat orang dimakan berdua |
Menu favorit saya di sini adalah lele goreng. Sedangkan rekan makan saya, (seperti biasa) memilih ayam goreng. Menurut saya ukuran menu ikan di sini cukup besar jika dibanding tempat lain. Sedangkan untuk rasa, bumbunya cukup terasa dan tidak terlalu asin. Sambal favorit saya di sini adalah sambal matang. Tidak terlalu pedas memang, meskipun tetap nagih. Tidak lupa saya memesan ca kangkung demi kebutuhan vitamin tubuh. Cukup tiga ribu rupiah saja dengan porsi yang melimpah.
Oh ya, belakangan saya tahu bahwa ternyata Aldan yang berlokasi di Jalan Gedongkuning ini justru adalah yang pertama kali didirikan. Dulu masih dalam format kaki lima, sebelum berkembang menjadi rumah makan seperti sekarang ini.
![]() | ||||
Lesehan Aldan di Jalan Gedongkuning sebelum renovasi (sumber : http://restoranlesehanaldan.blogspot.co.id) |
No comments:
Post a Comment